Untuk pertama kalinya Festival Tunggul Kawung akan digelar di Kota Bogor.
Festival yang diinisiasi Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kota Bogor (DK3B) ini dikemas dalam bentuk kompetisi alat musik tabuh atau membranphone yang sumber bunyinya berasal dari getaran membran, kulit atau selaput.
Ketua Umum DK3B, Usmar Hariman menyebutkan, festival ini menjadi menarik mengingat jenis alat musik tabuh cukup banyak, sehingga mampu memunculkan nilai kreativitas dan mengangkat kembali sebutan Tunggul Kawung.
“Sebagai simbol yang menjadi latar pembentukan nama Bogor, pohon aren (kawung) mengandung kesejatian sebagai penopang kehidupan masyarakat, meskipun sudah menjadi tunggul. Karenanya, Tunggul Kawung sebagai nama dan sebutan lain dari Bogor, perlu dikuatkan,” ujar Usmar di Gedung Kemuning Gading Bogor. Selain itu, festival ini untuk mempromosikan Kota Bogor secara nasional dan menjadi event penutup akhir tahun yang mengandung bentuk edukatif sekaligus rekreatif.
Dalam Festival tersebut, Sanggar Gandes Pamantes menjadi Juara 1 Penyaji Terbaik Festival Tunggul Kawung 2017.