Menu Close

Sanggar Gandes Pamantes Ngobrol Bareng Ade Suarsa

Sosok bernama Ade Suarsa ini memilih mendalami seni mendalang lewat pendidikan formal. Dia lulus dari Sekolah Menengah Kerawitan Indonesia (SMKI) Jurusan Pedalangan. Ia meraih gelar sarjana bidang kerawitan pada Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Jabar, tahun 1998.

Awal tahun ini Ade juga melakukan inovasi, dengan membuat gambang katung atau karawitan awi tutung (dalam bahasa Sunda berarti bambu hangus). Gambang buatannya berbahan baku bambu yang berwarna coklat tua kehitam-hitaman, seperti hangus terbakar.

Selain sudah dipentaskan dalam berbagai kesempatan di Kota Bogor, gambang katung buatan Ade juga dibawa rombongan Pemerintah Kota Bogor pada acara malam kesenian Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia.

Selain beradaptasi di lapangan sebagai dalang wayang golek profesional, Ade juga mengajar sebagai guru sekolah di Bogor. Tak hanya mengajar di sekolah formal, Ade juga menyempatkan diri menjadi pendidik sekaligus pengasuh di Sanggar Seni Etnika Daya Sora.

Denyut kehidupan berkesenian begitu sangat terasa di sanggar Etnika Daya Sora Production (EDAS). Murid-murid dilatih untuk bermain alat musik tradisional, bernyanyi, dan menari, khususnya tarian tradisional khas Sunda.
.
.
Nah Bagaimana Pak Ade Suarsa caranya membuat suatu garapan tari tradisional yang bisa dinikmati banyak orang?
.
Seberapa penting sih iringan musik dalam sebuah tari menurut sudut pandang Pak Ade Suarsa?

Yuk, ikutin obrolan santai malam minggu sanggar gandes pamantes bersama Pak Ade Suarsa yang mau meluangkan waktu hingga bisa kita ajak ngobrol santai “mendadak” ..hehehe

 

Simak obrolan malam minggu kita :

Sanggar Gandes Pamantes Ngobrol Bareng Ade Suarsa

WhatsApp chat
× How can we help you?